Sebuah video pada Rabu (6/11/2024) menunjukkan, lapisan salju kembali selimuti puncak gunung yang dianggap sakral bagi warga Jepang. Berita ini menjadi sorotan utama setelah pada bulan lalu, Gunung Fuji kehilangan lapisan saljunya pertama kali dalam 130 tahun.
Gunung Fuji, yang dianggap ikonik di negara Jepang, telah menjadi simbol penting dalam sejarah dan budaya Jepang. Bagi masyarakat Jepang, kehilangan lapisan salju di puncak Gunung Fuji merupakan suatu kejadian yang sangat mengejutkan dan juga menyedihkan. Namun, video yang menampilkan salju kembali menutupi puncak gunung ini telah memberikan harapan baru bagi para penggemar Gunung Fuji.
Kehilangan lapisan salju di puncak Gunung Fuji pada bulan sebelumnya memunculkan berbagai spekulasi dan kekhawatiran akan perubahan iklim yang sangat memengaruhi kondisi alam. Hal ini menjadi perhatian serius bagi para peneliti dan aktivis lingkungan untuk mengkaji dampaknya terhadap ekosistem alam di sekitar Gunung Fuji.
Salju yang menutupi puncak Gunung Fuji bukan hanya memberikan pemandangan yang memukau, tetapi juga memiliki nilai simbolis yang sangat kuat dalam kepercayaan dan tradisi masyarakat Jepang. Keberadaan lapisan salju yang kembali menutupi puncak gunung ini dianggap sebagai tanda keberuntungan dan kemakmuran bagi masyarakat Jepang.
Pemanasan global merupakan salah satu dari banyak faktor yang menyebabkan lambatnya penutupan salju. "Suhu pada bulan Oktober di puncak Gunung Fuji lebih hangat daripada suhu rata-rata,” ujar Badan Meteorologi Jepang (JMA).