Mata uang di seluruh dunia sering kali diwakili oleh singkatan atau simbol yang mudah dikenali. Di Indonesia, misalnya, mata uang kita dikenal dengan sebutan "Rupiah" yang disingkat menjadi "Rp". Begitu juga dengan Malaysia yang memiliki Ringgit, disingkat menjadi "RM". Namun, ketika kita beralih ke Amerika Serikat, kita menemukan hal yang berbeda: mereka menggunakan simbol '$' untuk dolar AS, dan bukan singkatan dari kata. Pertanyaan yang muncul adalah, mengapa dolar menggunakan simbol ini?
Asal-usul simbol dolar AS dapat ditelusuri kembali ke seorang imigran bernama Oliver Pollock. Pollock merupakan seorang pebisnis asal Irlandia yang berjuang di tanah Amerika pada akhir abad ke-18. Ia dikenal sebagai sosok yang cukup kaya dan berpengaruh. Dalam perjalanan hidupnya, ia banyak berlayar dari pantai ke pantai, mengumpulkan kekayaan dan reputasi. Alton James dalam bukunya, "Oliver Pollock, Financier of the Revolution in the West" (1929), menggambarkan bagaimana Pollock terkenal setelah memberikan dukungan dalam perjuangan kemerdekaan Amerika dari Inggris.
Permusuhan antara Inggris dan koloni-koloni Amerika memuncak, dan Pollock berperan penting dengan cara yang unik. Ia tidak mengangkat senjata, tetapi memberikan sumbangan uang untuk mendanai perjuangan. Dikenal sebagai sosok yang dermawan, Pollock bahkan tidak ragu untuk berutang demi melanjutkan dukungannya terhadap gerakan kemerdekaan. Namun, pengorbanannya itu berujung pahit. Utang yang menggunung memaksanya untuk ditahan. Saat dalam penahanan, banyak orang berpengaruh di Amerika yang datang untuk membela dan mencari cara agar dia bisa bebas.