Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, Edho bekerja sebagai pencari biawak dengan upah sebesar Rp60.000 per ekor. Namun, pekerjaan tersebut tidak ia lanjutkan karena habitat biawak kini tidak cocok lagi.
Mengenai ongkos pergi ke Jakarta, Edho mengaku menggunakan penghasilannya saat bekerja sebagai pedagang telur gulung di Bali. Namun, ia tidak melanjutkan usahanya karena cuaca Bali yang panas.
Edho menginginkan pekerjaan sebagai kuli bangunan, tetapi Willie Salim memberi wejangan bahwa setiap pekerjaan memiliki risikonya tersendiri.
Walau seharusnya masih bersekolah, Edho memilih untuk tidak melanjutkan pendidikannya karena merasa pusing saat sekolah. Meskipun Willie Salim menawarkan untuk membayar biaya sekolah, tempat tinggal, dan makanan, Edho menolaknya karena merasa tidak mampu dan tidak cocok.