Kasus ini juga menciptakan polemik terkait dengan penggunaan kendaraan dinas yang disalahgunakan oleh oknum anggota TNI. Sebagai institusi yang dihormati masyarakat, TNI diharapkan mampu menegakkan disiplin di internalnya sehingga kejadian semacam ini tidak terulang di masa mendatang.
Menyikapi hal ini, masyarakat menuntut agar penegakan hukum dilakukan secara tegas dan transparan, tanpa melibatkan pertimbangan status sosial atau jabatan. Pelanggaran hukum yang dilakukan oleh siapapun, termasuk anggota TNI, harus tetap ditindak sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.
Kasus pengemudi mobil Fortuner berplat Mabes TNI yang mengaku sebagai anggota TNI dan adik jendral usai menabrak mobil di tol Japek telah menarik perhatian publik. Penyelidikan yang akan dilakukan oleh Puspom TNI diharapkan dapat memberikan kejelasan dan keadilan bagi semua pihak terkait. Kejadian ini juga menjadi momentum bagi institusi TNI untuk kembali menegaskan komitmen dalam menjaga disiplin, serta menegakkan norma-norma hukum di internalnya.