Akuntan dan Auditor: Tergeser Otomatisasi
Senada dengan desainer grafis, profesi akuntan dan auditor juga diprediksi mengalami nasib serupa. Kemajuan teknologi dalam perangkat lunak akuntansi seperti QuickBooks, Xero, dan alat berbasis AI lainnya memungkinkan otomatisasi hampir semua proses akuntansi, mulai dari pembukuan hingga pembuatan laporan keuangan.
Otomatisasi ini tidak hanya mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas, tetapi juga mengurangi potensi kesalahan manusia. Dengan demikian, perusahaan besar dan kecil semakin bergantung pada perangkat lunak otomatis untuk menjalankan fungsi akuntansi mereka. Dalam laporan WEF, disebutkan bahwa permintaan untuk akuntan dan auditor tradisional akan terus menurun, dengan puncaknya pada 2030.
- Teknologi: Tantangan atau Peluang?
Meski prediksi ini memberikan gambaran suram bagi dua profesi tersebut, kemajuan teknologi juga membuka peluang baru bagi mereka yang siap beradaptasi. Misalnya, para desainer grafis dapat memanfaatkan AI untuk menciptakan karya yang lebih kompleks atau unik, yang tidak bisa dihasilkan oleh perangkat lunak biasa.
Di sisi lain, akuntan tradisional dapat mengalihkan fokus mereka pada analisis data atau perencanaan keuangan strategis, di mana keterampilan manusia masih sangat dibutuhkan. Selain itu, akuntan dengan keahlian di bidang sistem informasi keuangan atau implementasi teknologi akuntansi juga diprediksi akan tetap relevan.