Setiap tahun, Indonesia menghasilkan lebih dari 17 juta ton sampah dan sekitar 18-20% dari jumlah itu adalah sampah plastik. Angka ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat pencemaran plastik tertinggi di dunia. Salah satu jenis sampah plastik yang paling mendominasi adalah gelas plastik air minum dalam kemasan (AMDK).
Hasil audit lingkungan di enam kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Makassar, Medan, dan Denpasar menunjukkan bahwa gelas plastik menjadi salah satu penyumbang utama sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan badan-badan sungai.
Gelas plastik, meskipun terlihat ringan dan sepele, ternyata menyumbang volume besar yang sulit terurai. Bahan plastik yang digunakan dalam gelas AMDK bersifat sekali pakai dan tidak ramah lingkungan. Setelah digunakan, sebagian besar gelas ini tidak didaur ulang, melainkan berakhir di TPA atau terseret ke sungai dan laut.