PT Pertamina Patra Niaga mengalami kerugian sekitar Rp400 juta akibat pencurian avtur di pipa penerimaan Aviation Fuel Terminal (AFT) Kualanamu. Kejadian ini terungkap setelah pihak berwenang melakukan penyelidikan atas dugaan illegal tapping yang terjadi di jalur distribusi bahan bakar tersebut.
Area Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina Patra Niaga Sumbagut, Susanto August Satria, mengungkapkan bahwa dalam kasus ini, pihak berwenang berhasil mengamankan barang bukti berupa 29 baby tank yang berisi sekitar 30 kiloliter avtur. Meski kerugian sementara ditaksir mencapai Rp400 juta, jumlah pastinya masih menunggu hasil penyidikan lebih lanjut dari Polres Deli Serdang.
"Kami masih berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk memastikan total kerugian akibat pencurian ini. Yang jelas, aksi ilegal ini sangat merugikan dan membahayakan jalur distribusi avtur," ujar Susanto dalam keterangannya.
Meski terjadi pencurian, Pertamina memastikan bahwa operasional avtur di Kualanamu tetap berjalan normal. Distribusi bahan bakar untuk kebutuhan penerbangan tidak terganggu karena langkah cepat telah diambil untuk mengamankan pasokan.