Penerapan perhutanan sosial juga dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat lokal. Melalui praktik pengelolaan hutan yang berkelanjutan, komunitas dapat memperoleh manfaat langsung dari sumber daya hutan, seperti hasil hutan non-kayu, pangan, obat-obatan tradisional, dan sumber penghidupan lainnya. Dengan demikian, perhutanan sosial memberikan insentif nyata bagi masyarakat lokal untuk turut serta dalam pelestarian hutan dan lingkungan hidup, sekaligus mendorong pengentasan kemiskinan di daerah-daerah pedesaan.
Di samping itu, pengelolaan hutan yang berkelanjutan juga dapat berkontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Hutan-hutan yang dikelola secara bijaksana mampu menyimpan karbon dan memainkan peran penting dalam mitigasi perubahan iklim. Dengan menerapkan prinsip-prinsip perhutanan sosial, Indonesia dapat mencapai target iklimnya sambil melindungi keanekaragaman hayati, melestarikan ekosistem, dan mengurangi deforestasi.
Dalam konteks COP29, Indonesia memiliki kesempatan untuk menunjukkan komitmen nyata dalam menerapkan perhutanan sosial sebagai bagian dari solusi perubahan iklim secara global. Melalui kerjasama antara pemerintah, masyarakat lokal, dan pemangku kepentingan lainnya, implementasi perhutanan sosial memiliki potensi besar untuk membawa dampak positif dalam upaya mitigasi perubahan iklim.