Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia turun langsung ke lapangan untuk mengecek ketersediaan LPG 3 kg di beberapa wilayah. Dalam inspeksi tersebut, ia mendapat berbagai keluhan dari warga yang kesulitan mendapatkan gas melon tersebut. Bahkan, dalam salah satu momen, Bahlil sempat “di-gas” oleh warga yang mempertanyakan kebijakan terkait distribusi LPG bersubsidi ini.
Kritik dari masyarakat semakin tajam setelah adanya laporan bahwa seorang warga di Pamulang Barat meninggal dunia diduga karena kelelahan mencari LPG 3 kg yang langka di pasaran. Merespons kejadian tersebut, Bahlil menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga korban dan masyarakat luas.
"Saya ingin menyampaikan permohonan maaf atas adanya warga yang sampai meninggal karena kesulitan mendapatkan LPG 3 kg. Ini menjadi perhatian serius bagi kami," ujar Bahlil dalam pernyataan resminya pada Selasa (4/2/25).
Sebagai langkah cepat, pemerintah akhirnya mengizinkan kembali pengecer untuk menjual LPG 3 kg, tetapi dengan aturan baru. Kini, pengecer harus berstatus sebagai sub pangkalan resmi di bawah Pertamina Patra Niaga.