Tampang

Mengapa Ukuran Ikan Menyusut dan Bagaimana Fenomena Ini Dapat Mempengaruhi Manusia?

24 Sep 2024 16:18 wib. 57
0 0
Mengapa Ukuran Ikan Menyusut dan Bagaimana Fenomena Ini Dapat Mempengaruhi Manusia?
Sumber foto: Google

Ini adalah fenomena yang telah terjadi selama beberapa tahun belakangan ukuran beragam spesies ikan menyusut di seluruh lautan di dunia. Banyak contoh ikan-ikan yang ukurannya menyusut: mulai dari ikan salmon di Samudra Arktik hingga ikan pari di Samudra Atlantik.

Menurut sebuah penelitian yang baru-baru ini diterbitkan di jurnal Science yang menganalisis tren ukuran tubuh banyak tumbuhan dan hewan di seluruh dunia antara 1960 hingga 2020 ikan laut adalah hewan yang memiliki pola penyusutan ukuran tubuh yang konsisten.

Perubahan ini telah diamati pada spesies liar dan spesies komersial. Meski pola ini telah diketahui setidaknya selama beberapa dekade, para ilmuwan belum dapat menemukan jawaban pasti atas alasan di balik perubahan ini.

"Kita telah secara selektif menghilangkan individu terbesar dari populasi ikan di seluruh dunia sejak lama," ujar Maria Dornelas, profesor biologi di Universitas St. Andrews, Inggris dan di Universitas Lisbon, Portugal.

Penjelasan kedua terrkait dengan perubahan iklim, kata Dornelas, seraya menegaskan dua teori itu belum terbukti, melainkan spekulasi. Ada aturan ekologi yang terkenal yang mengatakan, rata-rata, organisme menjadi lebih kecil ketika menjauh dari kutub dan semakin dekat ke daerah tropis. Dan sekarang planet ini memanas, mungkin saja apa yang kita lihat ada kaitannya dengan pemanasan global.

Mengenai penyebab penyusutan ukuran ikan, terdapat beberapa teori yang beredar, namun tidak satu pun punya cukup bukti untuk dianggap valid.

Salah satu yang paling populer mengacu pada ketidaksesuaian antara berapa banyak oksigen yang dibutuhkan ikan untuk mempertahankan metabolismenya  mereka membutuhkan lebih banyak oksigen saat suhu air hangat dan berapa banyak oksigen yang dapat diperoleh melalui insangnya.

Mengenai penyebab penyusutan ukuran ikan, terdapat beberapa teori yang beredar, namun tidak satu pun punya cukup bukti untuk dianggap valid. Salah satu yang paling populer mengacu pada ketidaksesuaian antara berapa banyak oksigen yang dibutuhkan ikan untuk mempertahankan metabolismenya mereka membutuhkan lebih banyak oksigen saat suhu air hangat  dan berapa banyak oksigen yang dapat diperoleh melalui insangnya.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.