Penggunaan lumba-lumba dalam mempertahankan pangkalan kapal selam nuklir merupakan contoh nyata dari bagaimana manusia dapat bekerja sama dengan hewan untuk kepentingan militer dan keamanan nasional. Meskipun terdengar tidak biasa, namun kenyataannya lumba-lumba mampu menjalankan tugas-tugas ini dengan baik dan efektif.
Amerika Serikat bukan satu-satunya negara yang menggunakan lumba-lumba dalam kepentingan militer. Beberapa negara lain juga melatih lumba-lumba untuk tujuan serupa, menunjukkan betapa bergunanya hewan mamalia air yang ramah ini dalam menjaga keamanan perairan dan sumber daya strategis.
Meskipun kontroversial bagi sebagian orang, penggunaan lumba-lumba ini memiliki sisi positif. Selain mempertahankan pangkalan kapal selam nuklir, penggunaan lumba-lumba dalam militer juga membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut tentang kecerdasan hewan dan potensi kolaborasi antara manusia dan hewan dalam berbagai bidang.
Dengan segala kontroversi dan pertimbangan etisnya, tidak dapat disangkal bahwa kemampuan lumba-lumba dalam membantu melindungi persenjataan nuklir merupakan aset penting bagi negara-negara yang mengandalkan keamanan dari kapal selam nuklir. Kegunaan lumba-lumba dalam kepentingan militer ini juga menegaskan bahwa secara luas hewan-hewan memiliki kemampuan yang sangat berguna bagi manusia, dan kolaborasi semacam ini dapat menjadi contoh bagaimana manusia dapat belajar dari dan bekerja sama dengan alam.