Kue keranjang, atau dalam bahasa Mandarin disebut nian gao, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Imlek. Kue tradisional ini berbahan dasar tepung ketan, air, dan gula, dengan tekstur lengket yang menyerupai dodol khas Indonesia. Namun, siapa sangka di balik kelezatannya, terdapat legenda menarik yang menjadikan kue ini begitu istimewa dalam tradisi Tahun Baru China?
Legenda Dewa Dapur dan Kue Keranjang
Menurut cerita rakyat China, setiap akhir tahun, Dewa Dapur memiliki tugas untuk melaporkan kondisi rumah tangga manusia kepada Kaisar Giok di surga. Laporan ini menentukan keberuntungan keluarga di tahun mendatang. Untuk memastikan laporan tersebut tidak berisi hal-hal buruk, masyarakat menyajikan kue keranjang kepada Dewa Dapur.
Tekstur lengket kue keranjang dianggap mampu “menutup mulut” sang dewa agar ia tidak menyampaikan hal-hal negatif. Oleh karena itu, bahan dasar tepung ketan dengan tekstur yang lengket memiliki makna simbolis penting dalam tradisi ini.