Kondisi fasilitas di Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, memang menjadi perhatian serius. Para kepala daerah peserta retreat gelombang kedua sangat prihatin melihat keadaan asrama di sana, terutama yang dialami oleh barak putri. Kasur yang digunakan oleh para mahasiswa tersebut sudah berumur lebih dari lima tahun dan menunjukkan tanda-tanda ketidaklayakan, termasuk masalah kutuan yang mengganggu kenyamanan mereka.
Kedatangan kepala daerah di IPDN bukan hanya berguna untuk meningkatkan semangat para mahasiswa, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian terhadap fasilitas yang mereka gunakan. Saat melihat kasur kutuan yang tidak diganti selama 5 tahun, hati mereka tergerak untuk melakukan sesuatu. Tak hanya kasur, kondisi gedung wisma yang sudah berusia 35 tahun juga disorot. Bangunan tua tersebut memerlukan perbaikan agar dapat mendukung proses belajar mengajar dengan lebih baik.
Dalam upaya memperbaiki fasilitas asrama, kepala daerah peserta retreat gelombang kedua sepakat untuk patungan mengganti kasur di asrama Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor. Keputusan ini diambil sebagai bentuk respons nyata terhadap keluhan yang sering disampaikan oleh mahasiswa mengenai kondisi fasilitas mereka. Dengan berkontribusi secara finansial, para kepala daerah berharap bisa memberikan dampak positif bagi mahasiswa. Mereka ingin memastikan bahwa para calon pemimpin bangsa ini mendapatkan lingkungan yang layak untuk belajar dan berkembang.