Pelayaran Columbus merupakan salah satu momen penting dalam sejarah penjelajahan dunia. Pelayaran ini menjadi tonggak awal bagi penemuan dunia baru oleh bangsa Eropa. Christopher Columbus, seorang penjelajah asal Italia yang bekerja untuk Ratu Isabella I dari Spanyol, memulai pelayaran pentingnya pada tahun 1492 dengan tujuan mencari rute perdagangan baru ke Asia. Namun, perjalanannya tersebut malah membawanya ke benua Amerika yang pada saat itu masih belum dikenal oleh bangsa Eropa.
Pelayaran Columbus menandai awal dari era penjelajahan bangsa Eropa ke Amerika dan penemuan dunia baru. Columbus memulai perjalanannya dari Pelabuhan Palos de la Frontera, Spanyol, pada bulan Agustus 1492 dengan tiga kapal: La Santa Maria, La Pinta, dan La Niña. Perjalanan tersebut diwarnai dengan berbagai rintangan dan kejadian dramatis, namun pada tanggal 12 Oktober 1492, Columbus akhirnya mencapai daratan baru yang kemudian dikenal sebagai Kepulauan Bahama. Hal ini membuka pintu bagi Eropa untuk mengeksplorasi dunia baru yang ternyata jauh lebih besar dari yang mereka bayangkan sebelumnya.
Penemuan Columbus mengubah paradigma penjelajahan dunia pada saat itu. Kepulauan Bahama hanya merupakan pintu gerbang bagi Columbus untuk menemukan benua Amerika yang kemudian menjadi pusat dari penjelajahan bangsa Eropa ke dunia baru. Pelayaran Columbus membuka jalan bagi bangsa Eropa untuk mendapatkan sumber daya baru, perdagangan baru, dan pengaruh politik yang meluas ke wilayah-wilayah yang sebelumnya tidak pernah mereka temui.
Penemuan Columbus juga membuka era kolonisasi Eropa di Amerika yang berdampak pada perubahan besar dalam sejarah dunia. Pengaruh budaya, agama, dan kekuasaan Eropa membentuk semacam pencampuran antara Eropa dan dunia baru. Seiring berjalannya waktu, penemuan Columbus menjadi momen penting dalam sejarah globalisasi dan perebutan kekuasaan di masa kolonial.
