Tampang

Janda Kaya di Batavia: Incaran Pemuda Pengangguran di Zaman VOC

10 Feb 2025 09:50 wib. 76
0 0
Janda Kaya di Batavia: Incaran Pemuda Pengangguran di Zaman VOC
Sumber foto: iStock

Selain itu, dalam sistem sosial masa VOC, istri dari pejabat tinggi VOC memiliki peran yang cukup penting dalam mengelola bisnis keluarga. Hal ini terjadi karena suami mereka dilarang berbisnis atas nama pribadi, sehingga banyak usaha dijalankan atas nama sang istri. Ketika suami mereka meninggal, para janda ini tetap memiliki kendali atas bisnis dan kekayaan yang ditinggalkan.

Fasilitas dan Kemewahan untuk Para Janda

Menurut Jean Gelman Taylor dalam The Social World of Batavia: Europeans and Eurasians in Colonial Indonesia (1983), para janda kaya tidak hanya mendapatkan harta warisan, tetapi juga berbagai fasilitas mewah dari VOC. Mereka sering kali diberikan tunjangan, budak gratis, perhiasan mahal, serta akses ke villa milik VOC tanpa harus membayar sewa.

Dengan semua keistimewaan ini, tak heran jika para janda kaya di Batavia menjadi incaran para pria, baik yang pengangguran maupun yang merasa kariernya sudah mentok. Bahkan, hukum VOC saat itu menyatakan bahwa jika seorang janda menikah lagi, maka suami barunya berhak memiliki harta tersebut.

Cepatnya Para Janda Menikah Lagi

Karena besarnya daya tarik mereka, para janda kaya biasanya tidak butuh waktu lama untuk menemukan pasangan baru. Leonard Blusse mencatat bahwa setelah suaminya meninggal, seorang janda biasanya sudah memiliki kekasih dalam waktu sekitar empat minggu. Kemudian, dalam waktu tiga bulan, mereka sudah menikah kembali.

Fenomena ini membuat pernikahan menjadi jalan pintas bagi pria-pria yang ingin menaiki tangga sosial dan ekonomi dengan cepat. Jika berhasil menikahi seorang janda kaya, maka pria tersebut tidak hanya mendapatkan status sosial yang lebih tinggi, tetapi juga akses ke kekayaan dan bisnis yang sebelumnya dimiliki oleh suami sang janda.

Kisah Sukses dan Tragis

Salah satu pria yang sukses menjalankan strategi ini adalah David van Lennep. Awalnya, ia hanyalah seorang pegawai pengadilan yang hidup dalam keterbatasan ekonomi dan terjerat utang. Namun, setelah berhasil menikahi seorang janda kaya, kehidupannya berubah drastis. Ia menjadi kaya raya dan dihormati dalam lingkungan sosial Batavia.

Namun, tidak semua janda kaya bernasib baik. Salah satu contoh tragis adalah kisah Cornelia van Nijenroode. Pada tahun 1675, Cornelia menikah dengan seorang pengacara bernama John Bitter. Sayangnya, pernikahan ini justru menjadi malapetaka bagi Cornelia, karena suami barunya dengan licik mengambil alih seluruh harta warisannya.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?