Namun bagi Titiek dan keluarga besar Soeharto, gelar pahlawan nasional tidak akan menghapus sejarah, melainkan memperkaya sudut pandang atas peran dan jasa tokoh bangsa secara utuh.
“Kita tidak bicara tentang kesempurnaan. Tidak ada pemimpin yang sempurna. Tapi jasa beliau sangat besar dan itu tidak bisa kita pungkiri. Saatnya bangsa ini bisa berdamai dengan sejarah,” ucap Titiek.
Jika disetujui, Soeharto akan menjadi Presiden kedua setelah Soekarno yang mendapat gelar pahlawan nasional secara resmi dari pemerintah.