Salvador Rovira-Llorens tidak menyembunyikan kegembiraannya saat menjelaskan bahwa penemuan ini dapat mengungkap kemungkinan teknologi dan teknik pengerjaan yang jauh lebih maju di Iberia pada masa itu. Faktanya, penemuan ini memberikan petunjuk terkait zaman besi di Semenanjung Iberia, ketika besi terestrial yang dilebur menggantikan perunggu, yang dimulai sekitar 850 SM.
Tentu, terkait bahan tempaan dan teknologi pembuatan artefak besi yang ditemukan, tidak semuanya berasal dari permukaan bumi. Fakta menarik lainnya adalah bahwa sejumlah artefak besi yang ditemukan dari pra era besi ternyata berasal dari meteorit, seperti halnya belati besi meteorit dari Firaun Tutankhamun yang juga terkenal.
Perbedaan mendasar antara besi yang digali dan besi dari meteorit terletak pada kandungan nikel yang jauh lebih tinggi pada yang terakhir. Untuk mengukur kandungan nikel tersebut, para peneliti telah melakukan pengujian dengan menggunakan spektrometri massa.