Di era digital saat ini, Kemenkum HAM juga turut berperan dalam memastikan bahwa akses terhadap informasi tidak terbatas oleh bentuk materi atau format tertentu. Hal ini termasuk dukungan terhadap pengembangan teknologi yang mendukung aksesibilitas bagi penyandang disabilitas visual, seperti perangkat lunak pembaca layar dan berbagai aplikasi yang memudahkan konversi teks ke format Braille secara digital. Penyediaan akses informasi yang inklusif tidak hanya merupakan tuntutan hak asasi, tetapi juga merupakan langkah penting dalam membangun masyarakat yang lebih inklusif dan memberdayakan.
Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya akses informasi bagi penyandang disabilitas, terutama dalam rangka peringatan Hari Braille Dunia, Kemenkum HAM juga aktif melakukan sosialisasi dan kampanye. Dengan melibatkan berbagai pihak, mereka berupaya mempromosikan pemahaman yang lebih luas tentang hak akses informasi bagi penyandang disabilitas, serta mendorong upaya kolaboratif dalam memberikan dukungan aksesibilitas informasi bagi semua.
Sebagai negara yang berkomitmen untuk mewujudkan inklusi dan kesetaraan, peringatan Hari Braille Dunia menjadi momentum penting bagi semua pihak untuk merefleksikan komitmen mereka dalam mendukung hak akses informasi bagi penyandang disabilitas. Akses terhadap buku, pengetahuan, dan informasi merupakan hak fundamental bagi setiap individu, dan sebagai bagian dari masyarakat yang inklusif, upaya untuk memastikan aksesabilitas informasi bagi semua menjadi tanggung jawab bersama.