Hasil riset Setara Institute menyebut Kota Pare-Pare jadi kota paling intoleran tahun 2024, dengan poin terendah yakni 3,945. Posisi Pare-Pare ini menggeser Kota Depok yang dinobatkan sebagai kota terintoleran pada 2023 lalu. Hal tersebut diungkap Setara Institute saat merilis Indeks Kota Toleran (IKT) Tahun 2024. Dalam laporan tersebut, Pare-Pare menempati posisi teratas dalam kategori kota paling intoleran, diikuti oleh Cilegon dengan skor 3,994, Lhokseumawe dengan 4,140, dan Banda Aceh dengan 4,202.
Tingkat intoleransi suatu kota tidak hanya diukur dari peristiwa-peristiwa konkret yang mencerminkan ketidakbersamaan atau pelanggaran terhadap kebebasan beragama dan berkeyakinan. Skor yang rendah dalam indeks toleransi juga dapat diakibatkan oleh ketiadaan fokus dan inovasi dalam memajukan toleransi di masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa tantangan yang dihadapi oleh kota-kota tersebut dalam menciptakan atmosfir toleran sangat kompleks dan tidak bisa dianggap sepele.
Dalam kasus Pare-Pare, terdapat sejumlah faktor yang dapat menjelaskan mengapa kota ini meraih skor terendah dalam indeks toleransi. Antara lain adalah kurangnya inisiatif dari pemerintah setempat dalam mempromosikan nilai-nilai kebersamaan, serta minimnya program-program yang mendukung keberagaman dan kesetaraan di kalangan warganya. Lemahnya dialog antaragama, serta kurangnya edukasi mengenai pentingnya toleransi, turut berkontribusi pada rendahnya skor Pare-Pare.