Namun, nasib Kodak berubah drastis ketika pada tahun 2013, perusahaan ini bangkrut. Penyebabnya adalah karena mereka tak mau mendengarkan saran seorang karyawan. Pada tahun 1970-an, seorang insinyur di Kodak bernama Steve Sasson menemukan kamera digital. Temuan ini seharusnya menjadi peluang sukses lebih besar bagi Kodak.
Namun, para pemimpin Kodak tidak melihat potensi besar dari temuan kamera digital tersebut. Mereka melihat banyak kelemahan, seperti waktu pemrosesan yang lama, resolusi yang rendah, dan bobot yang besar. Mereka bahkan takut bahwa kamera digital akan mengakhiri keberadaan kamera analog dan mengakibatkan kebangkrutan perusahaan.
Sayangnya, dalam dua hingga tiga dekade berikutnya, kamera digital berhasil mengungguli kamera analog. Kodak kehilangan kesempatan untuk menjadi pelopor dalam menciptakan perangkat tersebut sehingga akhirnya tercatat sebagai perusahaan kamera analog yang bangkrut.
Perusahaan yang memulai dengan kesuksesan besar hingga mencapai kebangkrutan yang tragis. Sebuah pelajaran berharga bahwa mendengarkan saran dan terus berinovasi adalah kunci utama untuk menjaga eksistensi perusahaan dalam setiap era teknologi. Kekuatan transformasi digital menjadi penting bagi perusahaan foto yang tidak mampu mengimbangi persaingan.