Dari sisi manajemen keberangkatan dan kepulangan jemaah haji, pihak maskapai penerbangan perlu mengoptimalkan sistem yang ada sehingga keterlambatan dapat diminimalisir. Hal ini penting agar jemaah haji dapat menjalani ibadah dengan pikiran yang tenang dan fokus tanpa harus khawatir terhadap segala ketidakpastian yang mungkin timbul akibat keterlambatan.
Seiring dengan itu, perlunya kerjasama yang baik antara pihak maskapai penerbangan, pemerintah, dan otoritas terkait juga menjadi krusial. Langkah-langkah antisipatif perlu diambil untuk mencegah keterlambatan yang tidak diinginkan. Dengan demikian, jemaah haji dapat menjalani perjalanan ibadahnya dengan semangat dan kekhidmatan yang utuh.
Dalam menghadapi tantangan keterlambatan kepulangan jemaah haji, tentu peranan semua pihak menjadi amat penting. Kesungguhan dan tanggung jawab dalam menjaga kenyamanan dan ketepatan waktu jemaah haji perlu menjadi fokus utama bagi seluruh pihak terkait. Terlebih lagi, sebagai negara dengan jumlah jemaah haji terbesar di dunia, Indonesia perlu menunjukkan komitmen dan keberpihakan yang sungguh-sungguh terhadap para jemaah haji agar perjalanan ibadah mereka dapat berjalan lancar, aman, dan nyaman.