Tampang.com | Di jantung Pegunungan Andes, Bolivia, terdapat sebuah fenomena geologi yang membingungkan sekaligus mengkhawatirkan. Gunung Uturuncu, yang sudah tertidur selama 250.000 tahun, kini menjadi perhatian dunia ilmiah karena menunjukkan berbagai tanda aktivitas vulkanik meski belum pernah meletus dalam rentang waktu yang sangat lama. Karena sifatnya yang "hidup tapi diam", para ilmuwan menjulukinya sebagai "gunung berapi zombie".
Gunung berapi ini tidak hanya menunjukkan tanda-tanda kehidupan, tetapi juga menyimpan potensi bencana besar. Sejak awal 1990-an, gempa kecil dan gumpalan asap mulai terdeteksi di sekitar Uturuncu. Namun, yang lebih mencolok adalah perubahan fisik di lanskap sekitarnya. Tanah di sekitar kaki gunung mengalami penurunan, membentuk lembah cekung, sementara bagian tengah gunung justru terus meninggi secara perlahan namun konsisten. Para peneliti mencatat bahwa dalam kurun waktu 50 tahun terakhir, ketinggian bagian tengah gunung meningkat rata-rata 1 cm per tahun.
Fenomena ini memicu rasa penasaran komunitas ilmiah global. Ahli seismologi, geologi, dan fisika dari berbagai negara—termasuk Amerika Serikat dan China—berdatangan untuk meneliti misteri di balik Uturuncu. Keunikan geologi gunung ini menjadikannya laboratorium alam yang sangat berharga untuk memahami mekanisme gunung berapi yang tidak biasa.
Untuk mengungkap misteri yang tersembunyi di dalam perut Uturuncu, para ilmuwan memanfaatkan teknologi pencitraan canggih yang biasa digunakan dalam dunia medis, seperti pencitraan resonansi magnetik (MRI). Melalui pemantauan gelombang seismik, mereka berhasil menghasilkan gambar tiga dimensi dari aktivitas internal gunung. Data ini membantu memetakan pergerakan magma dan gas yang menjadi penyebab utama getaran dan suara aneh yang selama ini terdengar di sekitar area tersebut.
Salah satu penemuan penting dari riset ini adalah pola pergerakan cairan panas menuju puncak gunung, serta adanya akumulasi gas dan magma di dalam kawah. Aktivitas ini menyebabkan bentuk Uturuncu mengalami perubahan yang menyerupai topi sombrero khas Meksiko—bagian tengah yang menonjol dengan tepian yang tampak menurun. Bentuk ini menjadi petunjuk penting bahwa ada tekanan besar yang terus membangun di bawah permukaan.