Saat ini, Keraton Kacirebonan hanya dijadikan tempat singgahnya para keturunan raja-raja tempo dulu. Keraton Kanoman ini menjadi tempat khusus bagi orang-orang yang ingin belajar ilmu agama seperti yang ada pada pondok pesantren di tanah air.
Keraton Kasepuhan merupakan keraton terbesar di Kota Cirebon. Seperti diungkapkan Dini Rosmalia dalam penelitiannya berjudul 'Pola Ruang Lanskap Keraton Kasepuhan Cirebon', tata ruang kompleks Keraton Kasepuhan terbagi menjadi dua bagian, yang dibatasi oleh dinding kuta atau bata bagian luar dan bagian dalam kompleks.
Bagian luar kompleks keraton terdapat Masjid Sang Cipta Rasa, alun-alun, bangunan Pancaratna dan Pancaniti. Sementara, bagian dalam kompleks keraton yang berada di dalam dinding kuta terbagi dalam empat zona. Setiap zona dibatasi oleh dinding dan pintu.
Zona pertama, sebagai area publik, untuk masuk area ini harus melewati jembatan (kreteg) dan gerbang Pangrawit. Zona kedua sebagai area transisi dimasuki melalui pintu/regol Penggada. Zona ketiga, zona semi privasi, sebagai tempat Sultan bekerja dan menerima tamu. Zona terakhir, merupakan area privat, tempat tinggal Sultan dan keluarganya. Area ini hanya boleh dimasuki oleh orang-orang tertentu.