Tampang.com | Di tengah kebangkitan ekonomi di Malaysia, calon pekerja migran ilegal (CPMI ilegal) menunjukkan keteguhan dan keinginan yang kuat untuk berangkat ke Malaysia, meskipun mereka telah dipulangkan ke kampung halaman mereka. Banyak dari mereka yang merasa tidak terputus harapan, bahkan setelah mengalami proses pemulangan. Ketika situasi di Indonesia tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan hidup, harapan untuk kembali mencari nafkah di negeri jiran tetap membara.
Pengamanan untuk CPMI ilegal dilakukan pada 5–6 Mei 2025 di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Kalimantan Utara. Operasi ini untuk menangkal keberangkatan mereka yang tidak melalui jalur resmi. Namun upaya ini seakan sia-sia, karena banyak pekerja tetap bersikukuh untuk mencoba peruntungan di Malaysia. Berbagai alasan mengemuka, mulai dari pencarian kehidupan yang lebih baik, hingga harapan untuk mengirim uang ke keluarga di rumah.
Di balik pengamanan yang ketat, CPMI ilegal menyatakan keinginan kuat untuk berangkat ke Malaysia masih tergambar. Mereka beranggapan bahwa pengalaman dan keterampilan yang dimiliki merupakan aset berharga dalam menghadapi kondisi kerja di negara tetangga. Banyak dari mereka sudah memiliki pengalaman kerja sebelumnya di Malaysia, sehingga mereka percaya diri bahwa bisa kembali beradaptasi.