Bank Sentral Suriah telah berhasil menyimpan lebih dari 5,8 metrik ton emas, yang merupakan jumlah yang signifikan mengingat kondisi politik dan ekonomi yang tidak stabil di negara tersebut. Hal ini menjadi bukti bahwa Bank Sentral Suriah tetap mampu menjaga aset-asetnya di tengah kekacauan yang melanda ibu kota, Damaskus, setelah tergulingnya kekuasaan Presiden Bashar al Assad.
Brankas di bank sentral Suriah tidak menjadi sasaran perusakan ketika kekacauan melanda ibu kota Damaskus setelah tergulingnya kekuasaan Presiden Bashar al Assad diungkapkan oleh seorang pebisnis senior dan tiga sumber lainnya seperti dilansir Reuters. Meskipun intensitas perang saudara yang telah berlangsung selama 13 tahun telah menciptakan lingkungan yang tidak stabil di Suriah dan lebih dari lima dekade pemerintahan keluarga Assad yang otokratis. Bank Sentral Suriah tetap mampu menjaga keamanan dan integritas aset emasnya.
Keberhasilan Bank Sentral Suriah dalam menyimpan emas sebanyak itu dianggap sebagai prestasi yang luar biasa. Selama periode ketidakstabilan politik dan ekonomi, aset emas sangat penting sebagai cadangan keuangan yang stabil dan dapat diandalkan. Emas juga dianggap sebagai aset yang memiliki nilai intrinsik yang tinggi, sehingga keberadaannya dalam jumlah yang signifikan di bank sentral menunjukkan bahwa meskipun negara tersebut sedang mengalami krisis, Bank Sentral Suriah mampu menjaga keuangan dan ekonominya.