Selain itu, anjing pun dapat mengalami gugup atau kecemasan sendiri dalam situasi-situasi tertentu. Misalnya, ketika mereka berada di lingkungan baru, dihadapkan pada suara keras atau petir, atau bahkan ketika terpisah dari pemiliknya untuk waktu yang lama. Anjing yang merasa gugup dapat menunjukkan perilaku yang mencerminkan kecemasan, seperti gemetar, menggonggong tanpa henti, atau bahkan menunjukkan agresi.
Untuk mengatasi kecemasan pada anjing, penting bagi pemiliknya untuk memahami tanda-tanda kecemasan pada hewan peliharaan mereka. Memberikan lingkungan yang aman dan nyaman, serta memberikan kejelasan dalam rutinitas sehari-hari dapat membantu mengurangi rasa gugup pada anjing. Selain itu, penggunaan metode pelatihan positif dan memberikan perhatian ekstra pada anjing dapat membantu mengurangi kecemasan tersebut.
Dalam kesimpulan, anjing memiliki kemampuan untuk merasakan gugup dan kecemasan, baik pada manusia maupun pada diri mereka sendiri. Mereka dapat membaca bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan energi emosional yang dikeluarkan oleh manusia dan hewan lainnya. Penting bagi pemilik anjing untuk memahami dan mengenali tanda-tanda kecemasan pada hewan peliharaan mereka, serta memberikan dukungan dan lingkungan yang aman agar anjing dapat merasa nyaman dan tenteram.