Kutu beras (Sitophilus oryzae) adalah kumbang kecil yang umumnya ditemukan pada biji-bijian seperti beras, gandum, dan jagung. Hewan ini dapat menjadi masalah serius dalam penyimpanan makanan, terutama di daerah tropis. Kutu beras biasanya ditemukan di ladang sebelum panen, tetapi seringkali baru terlihat beberapa saat setelah diolah. Salah satu pertanyaan umum yang sering muncul berkaitan dengan kutu beras adalah apakah aman jika terjadi situasi dimana beras yang terinfestasi kutu beras dikonsumsi secara tidak sengaja.
Kutu beras memiliki siklus hidup yang dimulai dengan telur yang diletakkan di dalam biji-bijian. Ketika telur menetas, larva akan menyebar di dalam biji, mengonsumsi isi biji tersebut. Setelah mencapai tahap dewasa, kutu beras akan mengebor ke luar dari biji dan mulai mencari pasangan untuk berkembang biak. Meskipun kutu beras ini tidak membahayakan bagi kesehatan manusia ketika terkonsumsi secara tidak sengaja, namun keberadaan mereka dalam beras dapat memengaruhi kualitas beras itu sendiri.
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), kutu beras merupakan salah satu dari beberapa hama penyusup yang dapat terdapat pada beras. Mereka menyebutkan bahwa kutu beras tersebut akan mempercepat proses pembusukan beras. Tentu saja, keberadaan kutu beras dalam beras juga dapat mengurangi daya tarik dan kebersihan beras, meskipun secara umum tidak akan membahayakan kesehatan jika beras tersebut terkonsumsi.