Di luar dampak emosional yang dirasakannya, sang ayah berharap aksi yang dilakukannya tidak sia-sia. Ia ingin pihak RSUD Karawang lebih berhati-hati dalam melayani pasien dan memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. “Kami tidak ingin ini terjadi pada orang lain. Kesehatan dan keselamatan ibu serta bayi harus menjadi prioritas,” ujarnya dengan penuh harapan.
Aksi unjuk rasa yang dilakukan pada Senin, 5 Mei 2025, ini menggambarkan ketidakpuasan warga terhadap pelayanan kesehatan publik di Karawang, dan menjadi pengingat bagi semua pihak bahwa di balik setiap tindakan, ada tanggung jawab yang harus diemban dengan serius.