Iran, yang dikenal sebagai salah satu negara dengan cadangan gas alam terbesar di dunia, kini tengah menghadapi krisis energi yang parah. Suhu ekstrem yang tercatat di seluruh negeri mencapai minus derajat Celsius memaksa negara ini untuk membatasi pasokan listrik. Situasi ini tidak hanya berdampak pada kehidupan sehari-hari masyarakat Iran, tetapi juga mengancam kelangsungan sektor industri dan pertanian.
Peningkatan konsumsi listrik yang tidak seimbang dengan pasokan energi telah menjadi persoalan serius bagi Iran. Dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, kebutuhan akan listrik secara signifikan meningkat. Namun, keterbatasan infrastruktur energi dan kurangnya investasi dalam pembangunan sumber daya energi baru telah menyebabkan ketidakmampuan Iran untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakatnya.
Selain itu, adanya sanksi ekonomi internasional yang diberlakukan terhadap Iran juga turut memperburuk krisis energi di negara tersebut. Sanksi tersebut telah menghambat kemampuan Iran untuk memperbaiki infrastruktur energi dan memperoleh teknologi terbaru dalam industri energi. Sehingga, terkadang Iran terpaksa menghadapi pemadaman listrik massal yang mempengaruhi aktivitas sehari-hari masyarakat.
Pada musim dingin, Iran seringkali mengalami suhu yang sangat rendah, terutama di daerah pegunungan. Suhu ekstrem ini membuat konsumsi bahan bakar untuk pemanas rumah meningkat drastis. Terbatasnya pasokan gas alam, yang sebagian besar digunakan untuk memproduksi listrik, juga menyebabkan ketidakstabilan pasokan listrik di beberapa wilayah Iran.