Dampak Sistem Satu Arah
Sistem satu arah memang sering digunakan di kawasan Puncak saat terjadi lonjakan jumlah kendaraan, terutama pada akhir pekan atau hari libur. Namun, implementasinya kali ini menimbulkan polemik. Banyak wisatawan merasa tidak mendapatkan informasi yang jelas terkait jadwal buka-tutup jalur, sehingga mereka terjebak tanpa persiapan.
“Kalau dari awal ada pemberitahuan jelas kapan jalur dibuka, mungkin kita bisa cari alternatif jalur atau nunggu di tempat yang nyaman. Tapi ini cuma nunggu di mobil sambil lihat anak-anak nangis karena bosan,” ujar Wiwin.
Selain itu, kemacetan panjang juga menyebabkan beberapa kendaraan kehabisan bahan bakar di tengah perjalanan. Banyak pengemudi harus berhenti di pinggir jalan untuk mencari solusi, sementara petugas kepolisian tampak kewalahan mengatur arus kendaraan.
- Kritik dan Saran untuk Pengelolaan Jalur Puncak
Kemacetan di jalur Puncak bukanlah hal baru, tetapi kondisi kali ini dinilai lebih parah dibandingkan sebelumnya. Beberapa wisatawan menyampaikan kritik terhadap pengelolaan lalu lintas yang dianggap kurang efektif.
“Harusnya ada evaluasi lagi. Sistem one way itu tidak bisa jadi solusi jangka panjang. Perlu ada penambahan jalur atau pengelolaan lebih baik,” ujar Putri.