Penipuan online telah menjadi ancaman serius di seluruh dunia, dengan jutaan orang menjadi korban setiap tahunnya. Baru-baru ini, polisi internasional berhasil membongkar jaringan kejahatan siber yang beroperasi secara global, mengungkap modus operandi serta skala operasi mereka. Artikel ini akan membahas bagaimana jaringan tersebut beroperasi, dampaknya terhadap korban, serta upaya penegak hukum dalam menanggulanginya.
Modus Operandi Jaringan Penipuan Online
Jaringan penipuan online ini menggunakan berbagai metode untuk mengecoh korbannya. Salah satu metode yang paling umum adalah phishing, di mana penjahat siber mengirim email palsu yang tampak berasal dari lembaga keuangan atau perusahaan terpercaya. Email ini berisi tautan yang, ketika diklik, mengarahkan korban ke situs web palsu yang meniru situs asli. Korban kemudian diminta untuk memasukkan informasi pribadi seperti nomor kartu kredit, kata sandi, dan data sensitif lainnya.
Selain phishing, jaringan ini juga menggunakan metode lain seperti malware, di mana perangkat lunak berbahaya disusupkan ke dalam sistem komputer korban untuk mencuri data. Social engineering juga menjadi teknik favorit, di mana penjahat siber memanipulasi korban melalui media sosial atau komunikasi langsung untuk mendapatkan informasi rahasia.
Skala Operasi dan Dampak