Niat berlibur dan mencari kebahagiaan ternyata berujung frustrasi bagi banyak wisatawan yang memilih kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, sebagai tujuan liburan. Kemacetan panjang yang terjadi pada Senin (27/1/2025) membuat rencana liburan berubah menjadi pengalaman yang melelahkan.
Wiwin (30), seorang wisatawan asal Tambun, Bekasi, Jawa Barat, mengungkapkan kekecewaannya setelah terjebak macet selama berjam-jam di jalur Puncak. Ia dan keluarganya berniat bersantai sambil menikmati suasana pegunungan, tetapi malah mendapatkan pengalaman yang sebaliknya.
"Anak-anak rewel semua. Kita tadinya mau happy-happy, malah jadi nyiksa anak,” ujarnya sambil menggendong anaknya yang terlihat lelah.
Tidak hanya Wiwin, Putri (33), wisatawan asal Tangerang Selatan, juga merasakan hal yang sama. Ia menyebut dirinya terjebak macet sejak siang hingga malam hari.
“Dari jam 12 siang sampai jam 8 malam ini belum dibuka juga. Harusnya liburan itu bikin rileks, tapi ini malah bikin capek,” keluhnya.
Kemacetan parah ini dipicu oleh penerapan sistem satu arah (one way) dari Puncak Pass, Cianjur, hingga Kilometer 48+200 Gadog arah Jakarta. Sistem tersebut mulai diterapkan sejak pukul 11.30 WIB untuk mengurai kepadatan arus kendaraan, tetapi ternyata justru menambah frustrasi wisatawan yang hendak turun dari Puncak.