Tampang.com | Kemacetan di kota-kota besar Indonesia kini menjadi masalah serius yang tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga berpengaruh besar pada kondisi ekonomi masyarakat. Berdasarkan laporan terbaru dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), sekitar 40% dari penghasilan masyarakat Indonesia habis hanya untuk biaya transportasi, terutama di kota-kota besar yang menghadapi kemacetan parah.
Kemacetan bukan hanya menghambat waktu produktif, tetapi juga memberikan beban finansial yang cukup berat bagi masyarakat. Waktu yang terbuang untuk berada di jalan, ditambah dengan biaya transportasi yang tinggi, mengurangi daya beli masyarakat dan menambah beban kehidupan sehari-hari.
Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Tory Damantoro menyebutkan bahwa masalah transportasi telah menjadi isu yang perlu perhatian lebih serius dari pemerintah dan seluruh pihak terkait. Menurutnya, 40% dari penghasilan masyarakat yang digunakan untuk transportasi adalah angka yang sangat besar, dan ini harus segera diatasi agar kualitas hidup masyarakat Indonesia tidak semakin tergerus.
Tory juga menggarisbawahi pentingnya ketersediaan dan keamanan transportasi umum sebagai solusi jangka panjang. Meski saat ini berbagai infrastruktur transportasi terus dibangun, kenyamanan dan aksesibilitasnya masih belum merata di seluruh Indonesia. "Banyak warga kota yang terpaksa menggunakan kendaraan pribadi untuk bepergian, karena transportasi umum yang tersedia tidak memadai atau tidak aman," ujar Tory dalam sebuah diskusi dengan media.