Tutup Iklan
Tryout.id
  
login Register
Pplanter, Toilet Bambu dengan Sentuhan Teknologi Modern dan Ekologis

Pplanter, Toilet Bambu dengan Sentuhan Teknologi Modern dan Ekologis

17 Juli 2018 | Dibaca : 1037x | Penulis : Maman Soleman

Bila Anda belum pernah pergi ke Amerika Serikat, hati-hati bila hendak membuang hajat karena di negara adi daya itu toilet umum sangat sulit ditemukan. Namun, jangan khawatir karena sebuah terobosan baru bernama PPlanter menginisiasi toilet umum dengan sentuhan ekologis. Toilet itu menggunakan teknologi biofilter untuk menyerap urine. Tumbuhan bambu hidup ditanam di toilet.

Proses penyerapan dimulai ketika pengguna mencuci tangannya menggunakan bak cuci. Sebuah pompa kaki mengeluarkan air bersih melalui keran. Air buangan berfungsi ganda membuang urine. Air dan urine masuk ke tangki kedap udara.

Tanpa bercampur udara, urine tidak dapat menghasilkan amoniak yang bau. Cairan terdorong masuk ke biofilter seukuran palet yang ringan, berisi bambu, serpihan kayu, jerami, batu, dan styrofoam. Bambu berfungsi sebagai penyerap air dan kandungan urine, termasuk nitrogen dan fosfor. Bakteri kemudian mengurai protein dan karbohidrat sehingga hanya menyisakan garam.

Teknologi PPlanter dirancang dan dibangun oleh Hyphae Design Laboratory of Oakland, California. Toilet tersebut dibuat untuk mengurangi kotoran manusia secara umum. Menurut Brent Bucknum, pendiri laboratorium Oakland, penciptaan PPlanter merupakan upaya untuk mengembangkan sistem sanitasi ekologis. Ia menambahkan, membuang air di PPlanter merupakan cara menyenangkan, bersih, fungsional, dan keren.

Tahun lalu, PPlanter diuji coba di San Francisco. Eksperimen itu cukup berhasil, mampu melayani sekitar 300 orang dalam 8 jam. Pemerintah kota bahkan memesan toilet bambu itu. Bucknum juga berencana menyewakan PPlanter dalam acara-acara festival.

Meski selaras dengan semangat kepedulian ekologis, PPlanter dinilai tidak mengindahkan privasi penggunanya. Pasalnya oilet bambu tersebut tidak memiliki atap ataupun partisi sebagai penutup. Jika menggunakannya, bagian kepala dan kaki akan terlihat. Hal itu memungkinkan orang-orang yang sedang lewat bisa melirik pengguna toilet.

PPlanter bisa bertahan selama 10 sampai 15 tahun jika dirawat dengan baik. Toilet bambu itu juga dinilai berbiaya murah serta pemeliharaan yang mudah. Para pencipta PPlanter berharap produknya bisa diaplikasikan di negara-negara yang minim infrastruktur saluran pembuangan air dan area-area dengan kepadatan penduduk tinggi.

#Tagar Berita

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

kota cirebon
3 Januari 2018, by Zeal
Liburan Akhir tahun sebentar lagi habis nih sobat. Kalian akan kembali ke rutinitas kalian yang sudah terjadwal padat jauh-jauh hari. Jangan sia-siakan ...
Penggunaan Doping pada Olahraga Profesional Jauh Lebih Banyak dari yang Terdeteksi
4 Oktober 2017, by Rio Nur Arifin
Sebuah studi ilmiah baru telah menemukan bahwa kenyataannya penggunaan doping pada olahraga profesional jauh lebih banyak terjadi dibandingkan hasil resmi tes ...
Harmonisasi Angkutan Konvensional dan Online
1 November 2017, by Admin
  Tampang.com. BANDUNG - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia melakukan sosialisasi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 108 Tahun 2017 ...
Tetap Fit dan Bugar Walau Kerja Seharian dengan Cara Ini
10 November 2017, by Rindang Riyanti
Rutinitas pekerjaan dapat membuat Anda menjadi stres dan berdampak buruk bagi tubuh. Terutama bagi Anda yang bekerja seharian di dalam kantor. Lalu ...
Indonesia Raih 4 Penghargaan Desain Asia
12 September 2017, by Alfi Wahyu Prasetyo
Pada tahun ke-10, kompetisi desain bangunan FuturArc Prize-Asia telah mengumpulkan gagasan yang inovatif dari para profesional dan mahasiswa secara ...
 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved
 
Tutup Iklan
hijab