Pohon bunga matahari merupakan tanaman yang sering ditemui dan menjadi perhatian karena keindahannya. Bunga matahari sering dijumpai dalam lukisan-lukisan terkenal dan tumbuh di berbagai tempat seperti di rumah-rumah atau di lahan khusus yang ditanami bunga tersebut. Selain sebagai tanaman hias, biji bunga matahari juga dapat dikonsumsi dan dikenal dengan sebutan "kuaci". Namun, apa sebenarnya alasan di balik daya tarik yang dimiliki oleh tanaman sederhana ini?
Alasan Bunga Matahari Selalu Menghadap ke Arah Matahari
Ternyata, ada fenomena menarik di balik perilaku tanaman bunga matahari ini. Tanaman ini selalu menjadi perhatian selama bertahun-tahun, terutama dalam hal bagaimana mereka selalu bergerak menghadap matahari. Ketika bunga matahari masih muda, mereka selalu menghadap ke arah matahari. Perilaku ini dikenal dengan istilah heliotropisme, yaitu respons tanaman terhadap sinar matahari dengan mengikuti arah pertumbuhan tanaman.
Alasan di balik perilaku heliotropisme pada bunga matahari ini terletak pada fakta bahwa tanaman ini ingin tumbuh dan menerima energi matahari semaksimal mungkin. Hal ini diyakini terjadi karena adanya "jam biologis" di dalam tanaman yang mirip dengan jam biologis pada manusia, yang membantu dalam pertumbuhan maksimal tanaman dan penerimaan energi yang optimal.
Kepala bunga matahari selalu menghadap ke timur saat fajar, menandakan kesiapan mereka untuk menyambut matahari terbit. Ketika matahari mulai terbit, kepala bunga matahari juga mulai bergerak mengikuti arah tersebut. Ketika matahari bergerak sepanjang hari, kepala bunga matahari terus mengikuti pergerakan tersebut. Saat matahari tenggelam di barat, kepala bunga matahari akan mencapai posisi akhirnya. Setelah itu, pada malam hari, kepala bunga matahari secara perlahan akan kembali menghadap ke timur untuk menyambut matahari esok paginya.