Tampang.com - Minat baca siswa yang semakin menurun membuat kita prihatin dan khawatir akan generasi penerus bangsa ini. Namun tak banyak orang yang peduli dengan melakukan aksi untuk dapat mengatasi masalah ini. Lain hal nya dengan empat Mahasiswa Negeri Makassar (UNM), Yusril Wahyudi (PTIK 2015), Nur Indri Suci Utami (PGSD 2015), Oda Parwati (PTIK 2015) dan Haerunnisa (PGSD 2015) yang meluncurkan program Bekas Jadi Berkah (BJB).
BJB ini merupakan program berbagi buku yang disertai gerakan gemar membaca untuk meningkatkan minat baca masyarakat di Indonesia. Program ini bertujuan untuk mengajak masyarakat luas, mahasiswa bahkan instansi pemerintahan untuk ikut serta mendonasikan buku-buku bekas yang masih layak baca. Buku bekas yang terkumpul nantinya akan disumbangkan ke daerah-daerah yang membutuhkan.
Ide keempat mahasiswa UNM untuk melakukan aksi bermanfaat dengan tema Bekas Jadi Berkah muncul saat melihat negara Indonesia masuk dalam kategori negara dengan tingkat minat baca yang sangat rendah. Oda Parwati selaku ketua kelompok PKM mengatakan, “Kami sangat prihatin melihat kondisi minat baca masyarakat Indonesia yang rendah dibandingkan dengan negara lain.”
Data UNESCO 2012 menujukkan bahwa anak-anak di benua Eropa memiliki tingkat baca yang sangat tinggi yaitu membaca sekitar 25 buku dalam satu tahun. Di Singapura dan Jepang, minat baca anak-anak lebih rendah dari pada di Benua Eropa namun mereka membaca 15-20 buku selama satu tahun. Sedangkan kondisi minat baca anak di Indonesia sangat miris sekali yaitu 0 buku dalam satu tahun.
