Tutup Iklan
hijab
  
login Register
Lakukan yang Terbaik yang bisa Kita Lakukan

Lakukan yang Terbaik yang bisa Kita Lakukan

27 Juni 2017 | Dibaca : 5035x | Penulis : Rahmat Zaenudin

Tampang.com- salah seorang Profesor yang merupakan guru besar di Universitas Negeri Solo hendak melakukan perjalanan dari yogyakarta ke Jakarta dengan menggunakan pesawat. Karena keberangkatan pesawat ditunda selama 1 jam, sang profesor meluangkan waktunya dengan meminum kopi di saah satu Lounge Bandara Adisucipto. Di depan beliau kebetulan duduk seorang ibu yang sudah tua dengan mengenakan pakaian jawa tradisional yaitu kain batik dan kebaya.

"Mau pergi ke Jakarta bu" tanya sang profesor. dijawab oleh si ibu, "Iya nak, hanya transit ke Cengkareng terus mau ke Singapura" jawab si ibu.Lebih jauh sang profesor bertanya lagi "kalau boleh tau, ada keperluan apa ibu pergi ke Singapura."Menengok anak saya yang nomor dua, istrinya melahirkan disana dan saya diberi tiket dan diuruskan pasport untu ke Singapura" Jelas si ibu.

"Putranya kerja di Singapura bu? ibu punya anak berapa? tanya kembali sang profesor ( kepo yaa ). "Anak saya yang kedua ini kerja di perusahaan perminyakan asing, sekarang jadi Kepala cabang di Singapura, anak saya yang ketiga, laki-laki, kerja jadi dosen di Fakultas Ekonomi UGM dan sekarang sedang ambil program doktor di Amerika, anak saya keempat si bungsu, perempuan, kerja Dokter Spesialis Anak di Surabaya" Jelas si Ibu panjang lebar.

"Kalau anak pertama ibu, kerja dimana? maaf ni bu, saya banyak tanya" kata profesor lagi.

"kalau anak saya yang pertama jadi petani di kampung, ngurusin sawah warisan ayahnya" jawab ibu lagi.

Sejenak sang profesor terdiam dan tertegun, kemudian melanjutkan pertanyaannya dengan pelan dan hati-hati karena takut menyinggung perasaan si ibu, "Tentunya ibu kecewa yaa dengan anak sulung ibu, adik-adiknya sarjana dan bekerja dan sudah sukses, tapi anak sulung ibu malah jadi petani saja".

"Ohh..sama sekali saya tidak kecewa nak, malahan kami sekeluarga sangat menaruh rasa hormat kepada dia, karena dengan dia jadi petani, dari hasil sawahnya, dia membiayai semua kebutuhan hidup kami sekeluarga dan menyekolahkan adik-adiknya sampai mereka sukses" sahut si ibu dengan bangga.

Sang profesor kembali termenung, ternyata yang penting bukan apa dan siapa kita ini, tapi yang terpenting apa yang sudah kita perbuat. Sebuah pelajaran hidup yang mengajarkan agar kita melakukan yang terbaik untuk bisa dilakukan. 

Dengan sedikit berlinang air mata karena terharu, sang profesor menanyakan ke si ibu, "Bu, siapa nama anak sulung ibu yang sangat luar biasa ini"

Si ibu menjawab : "MUKIDI"

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

Menarilah! Tak Hanya Menyenangkan Namun Juga Menyehatkan
30 September 2017, by Ghilman Azka Fauzan
Tampang.com - Menari menjadi salah satu kegiatan menyenangkan yang dapat dilakukan. Dengan menari, kita tak hanya mampu menikmati diri namun juga membuat tubuh ...
Diminta Mundur oleh Amien Rais, Ini Jawaban Menpan-RB
25 Juli 2017, by Zeal
Beberapa waktu yang lalu, Amien Rais sempat dikabarkan meminta Asman Abrur yang merupakan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ...
Ini lho Jenis Kelamin Bayi dalam Kandungan Siti Nurhaliza, Penasaran?
11 Januari 2018, by Rachmiamy
Penyanyi asal negeri Jiran Malaysia, Siti Nurhaliza nampaknya sedang menikmati masa- masa kehamilannya. Tentulah, kehamilannya tersebut merupakan kebahagiaan ...
Luar Biasa, Promosi Pariwisata Kota Bogor Hingga ke Thailand
29 September 2017, by Retno Indriyani
Pertemuan yang diadakan pada 27 September 2017 lalu yang dilakukan KBRI Bangkok merupakan pertemuan dalam rangka kerja sama dengan Badan Promosi Pariwisata ...
Franco Morbidelli : "Saya Telah Mempelajari Semua Hal Yang Saya Ketahui Soal Balapan dari Valentino dan Akademinya".
30 Desember 2017, by Rachmiamy
MotoGP 2018 pasti tidak akan pernah dilupakan oleh Franco Morbidelli. Morbidelli akan menjalani tahun pertamanya di ajang balapan MotoGP. Pembalap asal Italia ...
 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved
 
Tutup Iklan
hijab