Tampang

Jatuh Cinta membantu Menstabilkan Berat Badan

2 Sep 2017 11:22 wib. 1.910
0 0
Jatuh Cinta membantu Menstabilkan Berat Badan

Jatuh cinta memang berjuta rasanya. Jangan salah, cinta juga dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih bijak saat ingin makan camilan loh! Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam “Journal of Consumer Behaviour” jatuh cinta dapat membuat Anda memikir 2 kali saat ingin mengkonsumsi camilan.

Para peneliti Northern Kentucky University mengadakan penelitian untuk mengetahui apakah orang-orang dipengaruhi oleh ingatan mengenai cinta atau seks dalam memilih makanan ringan yang sehat dengan yang kurang sehat. Dalam hal ini, 97 mahasiswa dibiarkan memilih antara dua menu makanan yang terdiri dari daftar camilan biasa termasuk apel, jeruk, satu potong sereal, cokelat, serta permen. Satu-satunya perbedaan di antara kedua menu tersebut adalah pesan tersembunyi di balik gambar hati dan ciuman yang ada pada halaman-halaman menunya.

Dalam tes tersebut, gambar hati menggambarkan jenis cinta yang, hangat, dan merupakan komitmen jangka panjang. Sedangkan simbol bercumbu menimbulkan perasaan gairah dan hubungan yang lebih cenderung pada seks. Berdasarkan tes tersebut, simbol hati memicu pilihan makanan yang lebih bernutrisi, sementara simbol bibir tidak membuat orang-orang menjauhi camilan yang tidak sehat.

Jadi mulai saat ini anda dapat merekatkan stiker atau magnet berbentuk hati di lemari es Anda untuk tetap memilih makanan yang sehat. Seperti yang dijelaskan oleh David Raska, Ph.D., asisten profesor di Northern Kentucky University bahwa jenis hubungan yang kita pilih dapat mempengaruhi kebiasaan makan kita. “Saat terjalin hubungan jangka panjang, seseorang akan cenderung berpikir konkret, jadi masuk akal jika mereka berpikir mengenai kesehatan masa depan dan membuat pilihan yang lebih sehat,  Tanpa pengingat yang membuat kita berpikir mengenai kesehatan jangka panjang, kita akan  cenderung suka merusak pola makan kita sendiri”.

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?