Di meja makan Barat, piring-piring cenderung lebih datar dengan sedikit cekungan. Sementara itu, di banyak negara Asia, piring atau mangkuk yang lebih dalam dan cekung jauh lebih lazim. Perbedaan desain yang tampaknya sepele ini ternyata bukan sekadar tren tanpa alasan. Ini adalah cerminan dari budaya kuliner, jenis makanan, dan cara makan yang telah berevolusi selama berabad-abad.
Makanan Utama dan Gaya Menyantap: Akar Perbedaan Desain
Perbedaan paling mendasar antara piring Barat dan Asia terletak pada jenis makanan pokok yang disajikan. Di banyak negara Asia, terutama di Asia Timur dan Tenggara, makanan pokoknya adalah nasi. Nasi, yang sering disajikan dalam porsi besar dan lengket, jauh lebih mudah diambil dan disantap dengan sumpit atau sendok dari wadah yang cekung atau mangkuk. Bentuk mangkuk yang dalam juga membantu mencegah nasi tumpah atau berceceran, menjadikannya wadah yang praktis dan efisien. Nasi seringkali menjadi dasar dari hidangan yang lebih kompleks, seperti nasi goreng atau hidangan berkuah.
Berbeda dengan itu, makanan pokok di negara-negara Barat, seperti di Eropa dan Amerika Utara, lebih sering berupa protein (daging atau ikan), karbohidrat (kentang atau roti), dan sayuran. Hidangan-hidangan ini cenderung kering atau memiliki sedikit saus. Menyajikan makanan semacam ini di piring yang lebih datar memudahkan proses memotong dan mengambil makanan dengan garpu dan pisau, yang merupakan alat makan utama di sana. Piring datar memberikan ruang yang luas untuk memotong daging atau mengaduk salad tanpa tumpah.