Wamenpar Ni Luh Puspa juga mengingatkan bahwa keberhasilan pariwisata tidak hanya terletak pada jumlah pengunjung, tetapi juga pada pengalaman positif yang mereka dapatkan selama berada di tempat tersebut. Ketidaknyamanan yang diakibatkan oleh pungli akan mengubah persepsi positif menjadi negatif, yang pada gilirannya dapat menghambat potensi pertumbuhan industri pariwisata di Sumba.
Sebagai langkah pencegahan, Wamenpar juga menyarankan agar dilakukan sosialisasi kepada wisatawan mengenai nomor hotline atau saluran pengaduan yang dapat digunakan jika mereka mengalami situasi yang tidak diinginkan selama berkunjung. Ini sekaligus menjadi bentuk komitmen pemerintah untuk menjaga keberlangsungan pariwisata yang sehat dan berkelanjutan.
Dengan berbagai tindakan dan komitmen yang telah dicanangkan, Wamenpar optimis bahwa Sumba dapat menjadi salah satu destinasi unggulan yang bebas dari praktik pungli dan memberikan pengalaman wisata yang tak terlupakan bagi semua pengunjung. Kinerja kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci utama untuk mencapai tujuan tersebut.