Di jantung Kota Banda Aceh, tepatnya di kawasan Peunayong, terletak sebuah taman yang menjadi oase kesejukan dan keindahan, yaitu Taman Putroe Phang. Taman ini tidak hanya merupakan tempat rekreasi, tetapi juga sebuah warisan budaya dari Kesultanan Aceh Darussalam yang masih terpelihara dengan baik hingga saat ini.
Sejarah dan Arsitektur
Taman Putroe Phang dibangun pada abad ke-17 oleh Sultan Iskandar Muda, salah satu penguasa Aceh yang paling terkenal. Taman ini awalnya dirancang sebagai tempat peristirahatan dan hiburan bagi keluarga kerajaan serta para tamu penting yang datang ke Aceh.
Arsitektur Taman Putroe Phang sangatlah unik dan memukau. Taman ini terdiri dari beberapa bangunan dan kolam yang tertata secara simetris, menciptakan suasana yang damai dan indah. Bangunan utama dalam kompleks taman ini adalah Istana Kuning, sebuah istana kecil dengan atap berbentuk limas khas Aceh dan dinding yang dihiasi dengan ukiran-ukiran dan ornamen tradisional.
Selain Istana Kuning, terdapat juga bangunan lain seperti Balee Peusijuek, yang digunakan sebagai tempat pertemuan dan diskusi, serta Meunasah, sebuah masjid kecil tempat untuk beribadah. Kolam Seulawah, kolam renang yang terletak di dalam taman, juga menjadi salah satu daya tarik utama bagi pengunjung.
