Saat itu saya dan beberapa teman ingin bepergian, namun kami kebingungan menentukan tujuan, karena jelas-jelas itu bukanlah long weekend, bukan juga waktu yang sekiranya kami akan diizinkan untuk mengambil cuti kerja tiba-tiba.
Intinya, saat itu kami hanya ingin bepergian, namun untuk pergi ke mall atau cafe, itu terlalu main stream. Nah, saat itu saya tiba-tiba ingat dengan sate maranggi, hanya saja saya juga merasa tidak yakin untuk mengajak teman-teman saya makan sate maranggi di Plered. Ya Plered yang tak jauh dari Purwakarta. Tapi, walau pun begitu tetap saya utarakan ajakan saya. Dan tak disangka-sangka mereka justru antusas. Hmm, tipikal wanita bekerja yang butuh short escape nih tampaknya...hahaha. Beberapa di antara teman saya memiliki anak usia TK dan mereka memutuskan akan mengajak serta anak mereka karena mereka ingin memberikan pengalaman naik kereta api pada anaknya.
Yuhu...akhirnya kami menentukan meeting point di Stasiun Bandung. Saya mengingatkan mereka berulang kali agar parkir di stasiun lama, karena kita akan naik kereta dalam provinsi. Di Stasiun Bandung ini, dibedakan antara gerbang masuk keberangkatan dalam atau luar provinsi. Untuk kereta dengan tujuan dalam provinsi, gerbang masuknya adalah dari stasiun lama di kawasan yang tak jauh dari Pasar Baru. Nah, untuk kereta dengan tujuan luar provinsi, masuk dari gerbang stasiun baru.
Setelah menunggu semua tiba, akhirnya kami membeli tiket kereta CIbatu-Plered. Kereta api yang akan kami tumpangi sebenarnya adalah kereta api Cibatu-Purwakarta, namun kami akan turun di Plered. Waktu tempuh Plered-Purwakarta kurang-lebih 45 menit (menggunakan kereta). Saat itu tiket yang kami beli seharga 8000 rupiah. Dulu, image kereta ekonomi adalah kotor, padat, dan panas. Tapi, jangan salah, kini PT KAI sudah berhasil mengubah image tersebut. Kereta api kelas ekonomi kini dilengkapi dengan pendingin ruangan, bersih, dan cukup nyaman. Bahkan kami berdelapan, cukup nyaman untuk foto-foto di dalam kereta ini. Oh, mengenai perfotoan, di dekat loket pembelian tiket pun, ada semacam tempat photo booth lho!
Oke, setelah membeli tiket, kami segera memasuki gerbong dan memilih tempat duduk. Sebagai informasi, pada tiket yang kami beli memang ada nomor kursi, namun untuk kereta yang kami tumpangi ini, ternyata kami bisa memilih tempat duduk sesuka kami. Dengan catatan, pilihlah tempat duduk yang masih kosong, bukan yang sudah ada orangnya ya...hahaha. Posisi tempat duduk, sebelah kiri dengan kapasitas 3 dan sebelah kanan dengan kapasitas 2 penumpang. Saat itu kami berdelapan. Beruntungnya kami bisa mendapatkan tempat duduk dengan kapasitas 3 yang berhadapan dan untuk 2 sisanya kami mengambil posisi di sampingnya. Jadi tidak kesulitan untuk kami untuk mengobrol atau pun berbagi makanan.