Inisiatif ini juga memiliki dampak signifikan terhadap masyarakat sekitar. Masyarakat tidak hanya berperan sebagai penonton, tetapi juga sebagai pelaku aktif dalam menyukseskan Borobudur sebagai destinasi spiritual dunia. Melalui pelatihan dan pendampingan yang diberikan oleh InJourney, masyarakat lokal dapat mempelajari keterampilan baru dan mendapatkan manfaat ekonomi dari adanya peningkatan kunjungan wisatawan.
Selama perayaan Waisak 2569 BE/2025, Borobudur berhasil menarik perhatian dunia dengan sejuta keindahan dan momen spiritual yang menyentuh jiwa. Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen InJourney dalam menjadikan Borobudur bukan hanya ikon budaya, tapi juga rumah spiritual global. Pengunjung dari berbagai belahan dunia berkumpul untuk merayakan momen penting dalam kalender Buddha, memperkuat citra Borobudur sebagai pusat perayaan spiritual dan kultural yang inklusif.
Pemanfaatan teknologi modern juga menjadi salah satu aspek yang diadopsi dalam pengelolaan Borobudur. InJourney menerapkan sistem informasi berbasis digital yang memungkinkan pengunjung untuk mendapatkan informasi real-time mengenai kegiatan yang berlangsung, panduan berkeliling kawasan, sekaligus menjalani pengalaman spiritual yang lebih mendalam. Melalui aplikasi mobile ini, pengunjung dapat memahami makna dari setiap relief dan arsitektur yang ada di Candi Borobudur, yang merupakan manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai Buddha.
Penguatan kerjasama dengan berbagai pihak juga menjadi bagian dari strategi InJourney. Dengan menggandeng berbagai sektor, baik pemerintah, swasta, maupun organisasi non-pemerintah, InJourney tidak hanya akan mengembangkan Borobudur, tapi juga menciptakan ekosistem yang saling mendukung. Kolaborasi ini diharapkan dapat menghadirkan solusi inovatif dan berkelanjutan untuk permasalahan yang ada di sekitar kawasan wisata, khususnya yang berkaitan dengan konservasi dan pemberdayaan masyarakat.
