Ada beberapa tanda penipuan online yang perlu diwaspadai. Pertama, penipu sering menggunakan identitas palsu, seperti nama yang tidak dikenal atau mencurigakan. Ini merupakan sinyal awal bahwa Anda berhadapan dengan pihak yang tidak dapat dipercaya. Bahkan, tak jarang pelaku membuat akun sosial media dengan nama yang menyerupai tokoh publik demi mendapatkan kepercayaan korban.
Sebagai tambahan, biasanya penipu akan mencoba menekan emosional calon korbannya, dengan mengajukan tawaran yang sangat menggoda, penuh dengan iming-iming hadiah fantastis. Dalam situasi seperti ini, penting untuk tetap tenang dan berpikir rasional. Jika Anda merasa terdesak untuk mengambil keputusan dalam waktu singkat, itu adalah tanda bahwa Anda perlu lebih berhati-hati.
Penipu juga cenderung meminta informasi pribadi secara langsung, yang dapat meliputi kode One Time Password (OTP) dari aplikasi keuangan atau nomor rekening bank. Jika ada yang meminta informasi tersebut dengan cara yang tidak wajar atau tidak profesional, sebaiknya waspadai, karena itu adalah ciri khas dari modus penipuan.
Selain itu, bahasa yang digunakan oleh para pelaku sering kali tidak profesional atau terkesan tidak biasa. Anda harus curiga jika menerima pesan atau panggilan dengan tata bahasa yang buruk atau tidak mengikuti kaidah penulisan yang benar. Ini sering kali menjadi petunjuk bahwa Anda sedang berhadapan dengan penipu.
Kecurigaan juga perlu muncul saat pelaku mengajak Anda untuk melakukan pembayaran dengan cara yang tidak aman atau mencurigakan. Taktik ini sering kali digunakan untuk mengambil uang dari korban dengan memanfaatkan situasi darurat. Pastikan untuk selalu melakukan transaksi melalui saluran resmi dan aman.