Pihak berwenang telah memberikan beberapa langkah untuk menghindari menjadi korban penipuan menggunakan SMS yang dikirim melalui perangkat BTS palsu. Salah satu rekomendasi paling utama adalah tidak menekan tautan atau link apapun yang terkandung dalam SMS yang diterima. Ini adalah langkah pertama yang sangat penting untuk melindungi diri Anda dari tindakan yang merugikan, karena banyak link yang menyembunyikan malware atau website ilegal yang dirancang untuk mencuri informasi pribadi.
Selain itu, Pratama juga mengingatkan agar tidak mudah terpengaruh oleh penawaran yang terlalu menggiurkan. Banyak tawaran yang tampaknya menguntungkan di dalam SMS adalah tipu daya untuk menarik perhatian dan mengalihkan perhatian Anda dari risiko yang lebih besar. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu melakukan pengecekan tentang informasi yang diterima. Pastikan untuk melakukan validasi dari sumber resmi sebelum bertindak lebih lanjut.
Dia menekankan pentingnya untuk "Enggak usah ngeklik apapun yang dikirimkan via SMS. Enggak usah percaya tawaran-tawaran yang menggiurkan dan bombastis. Harus cek dan ricek informasi yang didapatkan," tegas Pratama dalam penjelasannya.
Praktik penipuan ini bukanlah hal baru, namun dengan kemajuan teknologi dan inovasi yang terus berkembang, modus operandi mereka semakin canggih dan sulit dideteksi. Penipuan melalui SMS dengan menggunakan BTS palsu ini adalah salah satu contoh nyata bagaimana teknologi bisa disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Untuk lebih menjaga keamanan, nasabah diimbau untuk rajin melakukan update terkait keamanan dari bank mereka. Banyak bank yang kini menawarkan berbagai pelatihan dan seminar tentang keamanan digital, yang dapat membantu nasabah untuk lebih memahami bagaimana melindungi diri mereka sendiri dari serangan siber. Selain itu, menyadari ciri-ciri SMS penipuan atau modus penipuan online dapat membantu nasabah menjadi lebih waspada.