Sistem Artileri Roket Mobilitas Tinggi (HIMARS) menjalani uji coba ketat selama latihan bilateral Balikatan di Filipina, memperlihatkan adaptabilitasnya di berbagai lingkungan.
Memanfaatkan berbagai metode pengangkutan termasuk pesawat C-130 dan hovercraft Korps Marinir, unit HIMARS menunjukkan kemampuan pengerahan cepat di berbagai medan dan pulau. Meskipun menghadapi tantangan seperti masalah perawatan pesawat pengangkut, sistem HIMARS berhasil melakukan latihan tembak langsung dan manuver taktis dalam rentang waktu 72 jam.
Pengiriman ini menyoroti kemampuan sistem untuk dengan cepat dimuat ke pesawat dan siap tempur dalam hitungan menit setelah tiba. Tantangan yang dihadapi dalam latihan sebelumnya, seperti akurasi penargetan terhadap target maritim yang bergerak, mendorong penyelidikan amunisi alternatif seperti misil Kemampuan Jarak Menengah dan Amunisi Serangan Presisi.
Penggunaan HIMARS secara ekstensif dalam Balikatan memungkinkan Angkatan Bersenjata Filipina untuk mengevaluasi kesesuaian sistem itu dengan rencana modernisasi mereka, sejalan dengan peningkatan minat terhadap sistem tersebut di kawasan Asia-Pasifik.