Kebijakan blokir terhadap TikTok ini juga merupakan bagian dari dinamika geopolitik antara AS dan China. Sementara AS memberlakukan kebijakan proteksionis dalam menghadapi perusahaan teknologi asal China, China sendiri juga membalas dengan memperketat aturan bagi perusahaan teknologi asal AS yang ingin beroperasi di China. Hal ini menunjukkan bahwa ketegangan antara kedua negara ini juga mencakup sektor teknologi dan media sosial yang menjadi bagian penting dalam kehidupan modern masyarakat global.
Pertemuan antara CEO TikTok dan Presiden AS ini memperlihatkan bahwa TikTok sangat serius dalam mempertahankan keberadaannya di AS. Sebagai platform yang memiliki jutaan pengguna di AS saja, blokir TikTok tentu akan menjadi sebuah kerugian besar bagi para pengguna dan juga bagi ekosistem digital di AS.