Larangan penggunaan TikTok di Amerika Serikat menjadi perbincangan hangat, terutama setelah keputusan tersebut sempat ditangguhkan sehari setelah diumumkan. Meski demikian, AS menjadi negara pertama yang langsung memberlakukan larangan terhadap TikTok dengan alasan kekhawatiran keamanan nasional.
Pemerintah AS menilai aplikasi milik perusahaan teknologi China, ByteDance, memiliki potensi risiko terhadap keamanan data pengguna jika perusahaan tersebut tidak dijual ke pihak lain.
ByteDance sendiri menegaskan bahwa TikTok dikelola secara independen dan tidak membagikan data pengguna dengan pemerintah China. Namun, hubungan antara platform ini dan pemerintah China tetap memicu kekhawatiran di berbagai negara. Sejumlah negara bahkan telah mengambil langkah serupa untuk melarang TikTok, meski dengan alasan yang bervariasi, mulai dari keamanan hingga isu sosial.
Di Albania, larangan terhadap TikTok diberlakukan karena meningkatnya insiden kekerasan dan perundungan di kalangan anak muda. Pemerintah menganggap aplikasi tersebut berkontribusi pada masalah sosial domestik yang serius.