Menanggapi laporan tersebut, Gigabyte memberikan pernyataan resmi bahwa masalah tersebut disebabkan oleh kesalahan dalam proses produksi. Thermal gel yang dipasang terlalu banyak menyebabkan kelebihan bahan yang kemudian bocor keluar. Kendati demikian, mereka menekankan bahwa kebocoran ini bersifat kosmetik dan tidak akan berpengaruh pada performa maupun daya tahan GPU.
Gigabyte juga menjelaskan bahwa jenis thermal gel yang digunakan telah melalui berbagai pengujian ketat, termasuk uji panas hingga 150 derajat Celsius, drop test, hingga pengujian dalam berbagai posisi pemasangan GPU, baik vertikal maupun horizontal. Mereka mengklaim gel ini tetap stabil meski dalam kondisi ekstrem.
Meski telah mengakui adanya kekeliruan produksi, Gigabyte belum mengeluarkan kebijakan penarikan produk (recall) untuk GPU RTX 50 Series yang terdampak. Namun, perusahaan asal Taiwan ini berjanji akan memperbaiki prosedur pemberian thermal gel di lini produksi mereka agar kejadian serupa tidak terulang.