Kedua tengkorak manusia tersebut berasal dari rentang waktu yang berbeda. Tengkorak pertama, milik seorang pria berusia 30-an yang hidup sekitar 4.000 tahun lalu, menunjukkan adanya lesi besar yang konsisten dengan pertumbuhan kanker. Selain itu, terdapat belasan lesi kecil yang menyebar ke seluruh tengkorak, menandakan adanya metastasis.
Peneliti juga menemukan bekas sayatan di sekitar lesi kecil tersebut, menunjukkan kemungkinan adanya upaya pembedahan untuk mengangkat tumor. Hal ini menunjukkan bahwa praktik bedah untuk mengatasi kanker sudah dilakukan pada zaman Mesir Kuno.
Sementara itu, tengkorak kedua milik seorang wanita berusia lebih dari 50 tahun menunjukkan bukti kerusakan jaringan akibat kanker tulang atau tumor meningioma. Tengkorak tersebut juga menunjukkan adanya luka besar yang kemungkinan diakibatkan oleh serangan fisik atau kekerasan.